Mengenaimaksud surah At-Taubah ayat 36, Fuad H dalam "Muharram
- Pinjam-meminjam harta atau utang-piutang merupakan salah satu jenis muamalah yang kerap dijumpai dalam kehidupan bermasyarakat. Islam mengatur perkara utang-piutang ini dengan rinci, baik itu melalui nas Al-Quran maupun hadis. Berikut ini cuplikan ayat Al-Quran tentang utang-piutang, kewajiban transaksi, serta dosa tak definitif, utang-piutang adalah menyerahkan harta atau suatu benda kepada seseorang yang harus dikembalikan di masa mendatang. Ketika harta-benda itu dikembalikan, kondisinya harus dalam keadaan tetap dan tidak misal, seseorang berutang sejumlah maka di masa mendatang atau jangka waktu yang disepakati, uang tersebut harus dikembalikan dengan jumlah yang yang berutang biasanya sedang terdesak atau membutuhkan. Karena itu, memberikan utang atau menyedekahkannya dinilai sebagai perbuatan baik karena menolong orang yang sisi lain, utang sendiri termasuk tanggung jawab yang besar. Orang yang berutang wajib melunasi utang tersebut, sekecil apa pun nilainya. Utang yang tak dilunasi akan tercatat sebagai dosa dan menjadi penghalang masuk itu tergambar dalam sabda Nabi Muhammad SAW "Barangsiapa ruhnya berpisah dari jasad sedangkan ia terbebas dari tiga perkara ini, ia pasti akan masuk surga. Ketiga hal tersebut adalah terbebas dari sombong, khianat, dan utang," Ibnu Majah.Rukun Utang-Piutang dan Pinjaman Harta Terdapat tiga rukun dalam melaksanakan utang-piutang yang harus diperhatikan. Ketiga rukun itu adalah sebagai berikut. Ada yang berutang dan yang mengutangi. Ada harta atau benda yang akan diutangi. Melafalkan akad utang. Lafal akad utang tak harus diucapkan. Seseorang cukup berniat bahwa ia akan berutang sejumlah uang dan yang berpiutang akan meminjami sesuai yang ingin dilafalkan, contoh ucapan atau kalimat kesepakatan saat berutang adalah sebagai berikut “Saya utangi uang sejumlah sekian kepada Anda.” Kemudian, yang berutang menjawab “Ya, saya berutang uang sejumlah sekian selama beberapa hari [disebutkan berapa lama], atau jika sudah ada uang untuk mengembalikan akan saya lunasi.”Dalam Al Qur’an surat Al Baqarah ayat 280, terdapat anjuran untuk memberikan kelonggaran waktu kepada orang yang berutang jika tak memiliki harta untuk melunasinya. Mengikhlaskan utang apabila orang tersebut benar-benar tidak mampu dinilai sebagai kebaikan dan Al-Quran tentang Utang-Piutang Ayat Al-Quran yang dibahas di sini adalah surah Al-Baqarah ayat 280-283 tentang utang-piutang, mulai dari anjuran mencatat, pemberian jaminan, hingga keutamaan mengikhlaskan ini bacaan surah Al-Baqarah ayat 280-283 dalam bahasa Arab, Latin, terjemahannya, serta tafsir singkat mengenai empat ayat كَانَ ذُو عُسْرَةٍ فَنَظِرَةٌ إِلَىٰ مَيْسَرَةٍ ۚ وَأَنْ تَصَدَّقُوا خَيْرٌ لَكُمْ ۖ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَBacaan latinnya "Wa ing kāna żụ 'usratin fa naẓiratun ilā maisarah, wa an taṣaddaqụ khairul lakum ing kuntum ta'lamụn"Artinya “Dan jika orang yang berutang itu dalam kesukaran, maka berilah tangguh sampai dia berkelapangan. Dan menyedekahkan sebagian atau semua utang itu, lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui,” QS. Al Baqarah [2] 280.وَٱتَّقُوا۟ يَوْمًا تُرْجَعُونَ فِيهِ إِلَى ٱللَّهِ ۖ ثُمَّ تُوَفَّىٰ كُلُّ نَفْسٍ مَّا كَسَبَتْ وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ Bacaan latinnya "Wattaqụ yauman turja'ụna fīhi ilallāh, ṡumma tuwaffā kullu nafsim mā kasabat wa hum lā yuẓlamụn"Artinya "Dan peliharalah dirimu dari azab yang terjadi pada hari yang pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian masing-masing diri diberi balasan yang sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya dirugikan," QS. Al Baqarah [2] 280.يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا تَدَايَنتُم بِدَيْنٍ إِلَىٰٓ أَجَلٍ مُّسَمًّى فَٱكْتُبُوهُ ۚ وَلْيَكْتُب بَّيْنَكُمْ كَاتِبٌۢ بِٱلْعَدْلِ ۚ وَلَا يَأْبَ كَاتِبٌ أَن يَكْتُبَ كَمَا عَلَّمَهُ ٱللَّهُ ۚ فَلْيَكْتُبْ وَلْيُمْلِلِ ٱلَّذِى عَلَيْهِ ٱلْحَقُّ وَلْيَتَّقِ ٱللَّهَ رَبَّهُۥ وَلَا يَبْخَسْ مِنْهُ شَيْـًٔا ۚ فَإِن كَانَ ٱلَّذِى عَلَيْهِ ٱلْحَقُّ سَفِيهًا أَوْ ضَعِيفًا أَوْ لَا يَسْتَطِيعُ أَن يُمِلَّ هُوَ فَلْيُمْلِلْ وَلِيُّهُۥ بِٱلْعَدْلِ ۚ وَٱسْتَشْهِدُوا۟ شَهِيدَيْنِ مِن رِّجَالِكُمْ ۖ فَإِن لَّمْ يَكُونَا رَجُلَيْنِ فَرَجُلٌ وَٱمْرَأَتَانِ مِمَّن تَرْضَوْنَ مِنَ ٱلشُّهَدَآءِ أَن تَضِلَّ إِحْدَىٰهُمَا فَتُذَكِّرَ إِحْدَىٰهُمَا ٱلْأُخْرَىٰ ۚ وَلَا يَأْبَ ٱلشُّهَدَآءُ إِذَا مَا دُعُوا۟ ۚ وَلَا تَسْـَٔمُوٓا۟ أَن تَكْتُبُوهُ صَغِيرًا أَوْ كَبِيرًا إِلَىٰٓ أَجَلِهِۦ ۚ ذَٰلِكُمْ أَقْسَطُ عِندَ ٱللَّهِ وَأَقْوَمُ لِلشَّهَٰدَةِ وَأَدْنَىٰٓ أَلَّا تَرْتَابُوٓا۟ ۖ إِلَّآ أَن تَكُونَ تِجَٰرَةً حَاضِرَةً تُدِيرُونَهَا بَيْنَكُمْ فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَلَّا تَكْتُبُوهَا ۗ وَأَشْهِدُوٓا۟ إِذَا تَبَايَعْتُمْ ۚ وَلَا يُضَآرَّ كَاتِبٌ وَلَا شَهِيدٌ ۚ وَإِن تَفْعَلُوا۟ فَإِنَّهُۥ فُسُوقٌۢ بِكُمْ ۗ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۖ وَيُعَلِّمُكُمُ ٱللَّهُ ۗ وَٱللَّهُ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمٌ Bacaan latinnya "Yā ayyuhallażīna āmanū iżā tadāyantum bidainin ilā ajalim musamman faktubụh, walyaktub bainakum kātibum bil-'adli wa lā ya`ba kātibun ay yaktuba kamā 'allamahullāhu falyaktub, walyumlilillażī 'alaihil-ḥaqqu walyattaqillāha rabbahụ wa lā yabkhas min-hu syai`ā, fa ing kānallażī 'alaihil-ḥaqqu safīhan au ḍa'īfan au lā yastaṭī'u ay yumilla huwa falyumlil waliyyuhụ bil-'adl, wastasy-hidụ syahīdaini mir rijālikum, fa il lam yakụnā rajulaini fa rajuluw wamra`atāni mim man tarḍauna minasy-syuhadā`i an taḍilla iḥdāhumā fa tużakkira iḥdāhumal-ukhrā, wa lā ya`basy-syuhadā`u iżā mā du'ụ, wa lā tas`amū an taktubụhu ṣagīran au kabīran ilā ajalih, żālikum aqsaṭu 'indallāhi wa aqwamu lisy-syahādati wa adnā allā tartābū illā an takụna tijāratan ḥāḍiratan tudīrụnahā bainakum fa laisa 'alaikum junāḥun allā taktubụhā, wa asy-hidū iżā tabāya'tum wa lā yuḍārra kātibuw wa lā syahīd, wa in taf'alụ fa innahụ fusụqum bikum, wattaqullāh, wa yu'allimukumullāh, wallāhu bikulli syai`in 'alīm"Artinya “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermuamalah tidak secara tunai berutang untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya, maka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berutang itu mengimlakkan apa yang akan ditulis itu, dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada utangnya. Jika yang berutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah keadaannya atau dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki di antaramu. Jika tak ada dua orang lelaki, maka boleh seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridai, supaya jika seorang lupa maka yang seorang mengingatkannya. Janganlah saksi-saksi itu enggan memberi keterangan apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis utang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. Yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak menimbulkan keraguanmu. Tulislah muamalahmu itu, kecuali jika muamalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, maka tidak ada dosa bagi kamu, jika kamu tidak menulisnya. Dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit menyulitkan. Jika kamu lakukan yang demikian, maka sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. Dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu,” QS. Al-Baqarah [2] 282.وَإِنْ كُنْتُمْ عَلَىٰ سَفَرٍ وَلَمْ تَجِدُوا كَاتِبًا فَرِهَانٌ مَقْبُوضَةٌ ۖ فَإِنْ أَمِنَ بَعْضُكُمْ بَعْضًا فَلْيُؤَدِّ الَّذِي اؤْتُمِنَ أَمَانَتَهُ وَلْيَتَّقِ اللَّهَ رَبَّهُ ۗ وَلَا تَكْتُمُوا الشَّهَادَةَ ۚ وَمَنْ يَكْتُمْهَا فَإِنَّهُ آثِمٌ قَلْبُهُ ۗ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ Bacaan latinnya "Wa ing kuntum 'alā safariw wa lam tajidụ kātiban fa rihānum maqbụḍah, fa in amina ba'ḍukum ba'ḍan falyu`addillażi`tumina amānatahụ walyattaqillāha rabbah, wa lā taktumusy-syahādah, wa may yaktum-hā fa innahū āṡimung qalbuh, wallāhu bimā ta'malụna 'alīm"Artinya “Jika kamu dalam perjalanan dan bermuamalah tidak secara tunai sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang oleh yang berpiutang. Akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya utangnya dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan janganlah kamu para saksi menyembunyikan persaksian. Dan barangsiapa yang menyembunyikannya, maka sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan,” QS. Al Baqarah [2] 283.Orang yang berutang lazimnya dalam kondisi sulit. Dengan demikian, pemberi utang dilarang meminta tambahan pembayaran atau bunga dalam pelunasan utang. Bunga utang tergolong dalam kategori riba. Hal itu tergambar dalam sabda Rasulullah SAW “Tiap-tiap piutang yang mengambil manfaat atau semacamnya termasuk dari beberapa macam ribā,” Baihaqi.Akan tetapi, jika orang yang berutang memberi tambahan sebagai rasa terima kasih karena sudah ditolong, hal itu diperbolehkan. Misalnya, seseorang yang berutang kemudian ia mengembalikannya sebanyak tidak tergolong riba. Tambahan pemberian ini harus dengan syarat sukarela dan bukan dalam bentuk bolehnya memberi dengan ikhlas saat pengembalian utang tergambar dalam sabda Nabi Muhammad SAW “Sesungguhnya sebaik-baik kamu ialah ketika membayar utang [dengan tepat waktu]." Abu Hurairah kemudian berkata ”Rasulullah SAW telah berutang hewan, kemudian beliau bayar dengan hewan yang lebih besar dari hewan yang beliau utang itu". Rasulullah bersabda 'Orang yang paling baik di antara kamu ialah orang yang dapat membayar utangnya dengan yang lebih baik'," Ahmad dan Tirmidzi.Sementara itu, orang yang memberi utang dianjurkan untuk menyedekahkan utangnya, baik itu sebagian atau seluruhnya, sebagaimana tergambar dalam Al-Baqarah ayat 280. Pemberian itu dinilai sebagai sedekah yang berpahala besar di sisi Allah ayat 282, Allah SWT memerintahkan orang yang bertransaksi utang-piutang untuk melakukan pencatatan agar tidak lupa. Manfaat pencatatan utang lainnya adalah untuk mengklaim apabila salah satu pihak mangkir dari utang tersebut. Untuk menghindari hal-hal tak diinginkan, transaksi utang juga sebaiknya mendatangkan dua saksi laki-laki. Jika tidak ada, saksinya dapat berupa satu laki-laki dan dua perempuan untuk bersaksi atas proses utang-piutang ayat 283 menjelaskan jika utang itu tak ditulis, hendaknya ada barang jaminan yang diberikan kepada orang yang berpiutang. Apabila dalam waktu tertentu utang itu tak dikembalikan, barang jaminan menjadi hak milik orang berpiutang. Dilansir laman Dompet Dhuafa, utang adalah perkara berat tanggung-jawabnya dalam Islam. Saking beratnya, seseorang yang meninggal masih memiliki utang, keluarganya harus melunasi utang tersebut untuk meringankan hisabnya di hadis riwayat Ibnu Majah disebutkan “Barangsiapa yang mati dalam keadaan masih memiliki utang satu dinar atau satu dirham, maka utang tersebut akan dilunasi dengan kebaikannya [di hari kiamat nanti] karena di sana [di akhirat] tidak ada lagi dinar dan dirham,” Ibnu Majah.Dalam hadis lain, Rasulullah SAW bersabda “Jiwa seorang mukmin masih bergantung dengan utangnya hingga dia melunasinya,” Tirmidzi.Sementara itu, orang yang sejak awal berutang berniat untuk tidak melunasinya, maka ia dikategorikan sebagai pencuri karena mengambil harta yang bukan haknya.“Siapa saja yang berutang lalu berniat tidak mau melunasinya, maka dia akan bertemu Allah [pada Hari Kiamat] dalam status sebagai pencuri,” Ibnu Majah. - Sosial Budaya Kontributor Cicik NovitaPenulis Cicik NovitaEditor Abdul Hadi Alkitabmemiliki 500 ayat mengenai doa, kurang dari 500 ayat mengenai iman, tapi lebih dari 2,000 ayat mengenai uang. Tanpa perencanaan yang didasarkan atas nilai, tujuan, prioritas Alkitab, uang menjadi tuan yang jahat dan, seperti daun yang masuk ke dalam pusaran angin, kita hanyut ke dalam pengejaran dunia akan harta (Luk. 12:13-23; 1
Sumber / 25 October 2017 Budhi Marpaung Official Writer Riba apaan tuh? Pernah dengar sih, tapi gak tahu artinya. Jika kamu masih baru dengan kata ini, berikut definisi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia riba artinya 1. pelepas uang; lintah darat; 2. bunga uang, rente. Apakah riba sama dengan membungakan uang seperti yang dilakukan oleh pihak bank? Tidak sama. Kegiatan riba justru membungakan uang secara tidak wajar. Alkitab bahkan ada menuliskan perihal riba. Berikut adalah 4 ayatnya 1. Keluaran 2225-27Jika engkau meminjamkan uang kepada salah seorang dari umat-Ku, orang yang miskin di antaramu, maka janganlah engkau berlaku sebagai seorang penagih hutang terhadap dia janganlah kamu bebankan bunga uang kepadanya. Jika engkau sampai mengambil jubah temanmu sebagai gadai, maka haruslah engkau mengembalikannya kepadanya sebelum matahari terbenam, sebab hanya itu saja penutup tubuhnya, itulah pemalut kulitnya-pakai apakah ia pergi tidur? Maka apabila ia berseru-seru kepada-Ku, Aku akan mendengarkannya, sebab Aku ini Ulangan 2319"Janganlah engkau membungakan kepada saudaramu, baik uang maupun bahan makanan atau apapun yang dapat Imamat 2536-37Janganlah engkau mengambil bunga uang atau riba dari padanya, melainkan engkau harus takut akan Allahmu, supaya saudaramu dapat hidup di antaramu. Janganlah engkau memberi uangmu kepadanya dengan meminta bunga, juga makananmu janganlah kauberikan dengan meminta Amsal 288Orang yang memperbanyak hartanya dengan riba dan bunga uang, mengumpulkan itu untuk orang-orang yang mempunyai belas kasihan kepada orang-orang kalau begitu bagaimana sikap kita seharusnya sebagai anak Tuhan dalam soal meminjamkan uang? Lakukan saja apa yang dikatakan Tuhan Yesus “Berilah kepada orang yang meminta kepadamu dan janganlah menolak orang yang mau meminjam dari padamu.” Matius 542Baca Juga Yesus Telah Meneladani Terlebih Dahulu! Yuk Kita Bersaat TeduhBerilah pinjaman bila memang bisa. Lakukan itu dengan hati yang berbelas kasih bukan mencari keuntungan besar. Akhir tulisan, selamat mempraktikkan! Sumber Halaman 1

AYOBANDUNGCOM - Simak penjelasan tentang hukum menukar uang baru untuk Lebaran, halal atau haram?. Di momen seperti ini banyak masyarakat yang ingin menukar uangnya menjadi baru, lalu bagaimana hukum penukaran uang baru?. Hari Raya Idul Fitri dijadikan merupakan momen bermaaf-maafan, namun ada kebiasaan lain yaitu membagikan uang.

Ilustrasi Imamat 11 dalam Alkitab Foto UnsplashImamat 11 merupakan pasal yang berada dalam Perjanjian Lama di Alkitab. Pasal ini termasuk dalam kumpulan kitab Taurat yang disusun oleh Musa. Secara keseluruhan, Imamat 11 membahas tentang binatang yang haram dan yang tidak haram untuk 47 ayat Alkitab yang tercatat dalam Imamat 11. Pembahasan dalam pasal tersebut terbagi menjadi beberapa bagian, yakni binatang berkaki empat di atas bumi ayat 1-8, segala yang hidup di dalam air 9-12, burung-burung dan kelelawar 13-19.Pembahasan tersebut dilanjutkan dengan segala binatang merayap dan bersayap dan berjalan dengan keempat kaki termasuk serangga 20-23, haram jika kena bangkai 24-28, binatang merayap dan berkeriapan di atas bumi 29-42, serta perintah untuk menguduskan diri dan membedakan mana yang najis dan tahir 43-47.Ayat Alkitab dalam Imamat 11 memiliki makna penting yang perlu diketahui setiap umat Kristen. Sebelum membahas lebih jauh, simak terlebih dahulu ayat Imamat 11 dalam Alkitab Foto UnsplashBunyi Imamat 11 dalam AlkitabBerikut beberapa bunyi ayat Alkitab dalam Imamat 11 di Perjanjian Lama Alkitab1 Lalu TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun, kata-Nya kepada mereka2 "Katakanlah kepada orang Israel, begini Inilah binatang-binatang yang boleh kamu makan dari segala binatang berkaki empat yang ada di atas bumi3 setiap binatang yang berkuku belah, yaitu yang kukunya bersela panjang, dan yang memamah biak boleh kamu makan.4 Tetapi inilah yang tidak boleh kamu makan dari yang memamah biak atau dari yang berkuku belah unta, karena memang memamah biak, tetapi tidak berkuku belah; haram itu bagimu.5 Juga pelanduk, karena memang memamah biak, tetapi tidak berkuku belah; haram itu bagimu.6 Juga kelinci, karena memang memamah biak, tetapi tidak berkuku belah, haram itu bagimu.7 Demikian juga babi hutan, karena memang berkuku belah, yaitu kukunya bersela panjang, tetapi tidak memamah biak; haram itu bagimu.8 Daging binatang-binatang itu janganlah kamu makan dan bangkainya janganlah kamu sentuh; haram semuanya itu bagimu.9 Inilah yang boleh kamu makan dari segala yang hidup di dalam air segala yang bersirip dan bersisik di dalam air, di dalam lautan, dan di dalam sungai, itulah semuanya yang boleh kamu makan.10 Tetapi segala yang tidak bersirip atau bersisik di dalam lautan dan di dalam sungai, dari segala yang berkeriapan di dalam air dan dari segala makhluk hidup yang ada di dalam air, semuanya itu kejijikan bagimu.11 Sesungguhnya haruslah semuanya itu kejijikan bagimu; dagingnya janganlah kamu makan, dan bangkainya haruslah kamu Imamat 11 dalam Alkitab Foto UnsplashMakna Imamat 10 dalam AlkitabMenurut Witness Lee dan Yasperin dalam buku Pelajaran-Hayat Imamat 2021, makan adalah mengontak hal-hal di luar tubuh yang dapat mempengaruhi batiniah manusia. Ketika manusia makan, makanan tersebut akan dicerna dan menjadi unsur penyusun dalam penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa apa yang dimakan manusia akan menjadi susunan tubuh. Ini membuat pemilihan makanan merupakan hal penting. Karenanya, Alkitab menyusun aturan mengenai makanan yang haram dan tidak haram dimakan dalam Imamat Imamat 11, ada banyak jenis makanan yang disinggung, mulai dari unggas, hewan yang hidup di air, hewan yang hidup melata, dan lain-lain. Semua peraturan tersebut harus dipatuhi oleh umat agar tubuh terhindar dari kenajisan. Sehingga umat layak datang ke hadapan Allah. Tidak hanya makanan, umat Nasrani juga harus menjaga kebersihan tubuh dan pikiran agar tetap kudus serta berkenan.
Iniadalah 5 ayat Alkitab tentang uang 1 Filipi 4:19 Dan Tuhan saya akan memenuhi semua kebutuhan Anda sesuai dengan kekayaannya yang mulia dalam Kristus Yesus. jika Anda telah menjalani banyak kehidupan sama sekali, Anda mungkin sadar bahwa menaruh kepercayaan Anda pada ekonomi, majikan Anda, atau rekening bank Anda bukanlah ide yang baik
Uang haram dalam Alquran dan hadits mempunyai istilah tersendiri. Akan tetapi, secara penggunaannya, uang haram tersebut secara garis besar memiliki persinggungan sama yaitu, uang yang dihasilkan dengan cara yang tak halal dan dari sumber yang tak halal pula. Dalam kitab Zad al-Ma'ad, Ibn al-Qayyim al-Jauzi, menukil suatu riwayat tentang uang haram. Diceritakan, Abdullah ibn Rawahah diutus oleh Nabi untuk memungut zakat di lingkungan penduduk Yahudi Khaibar. Mereka bermaksud menyuap Abdullah. Terang saja Abdullah marah dan menolaknya, seraya berkata, ''Apakah kalian mau memberi makan saya uang haram? Janganlah kecintaanku kepada Rasul dan kebencianku kepada kalian membuatku berlaku tidak adil,'' sambungnya lagi. Mereka mngangguk dan berkata, ''Sikap adil adalah kekuatan yang membuat langit dan bumi tetap tegak.'' Dalam riwayat di atas, uang haram itu dinamai al-suht, dari kata sahata, yashut yang berarti al-haram atau sesuatu yang tak ada kebaikan di dalamnya al-ladzi la yubarak fih. Kata al-suht, menurut pakar bahasa al-Farra' bermakna 'lapar' atau 'kelaparan' syiddat al-ju'. Ungkapan rajulun mashut menunjuk pada orang yang kelaparan yang makan apa saja, ia tidak pernah kenyang. Orang yang kelaparan cenderung mengambil dan makan apa saja secara membabi buta. Kata al-suht, menurut pakar tafsir Ibn 'Asyur, mencakup semua uang atau pendapatan yang diperoleh secara tidak halal, seperti riba, suap, makan harta anak yatim, dan barang-barang hasil curian al-maghshub. Yang paling besar dan paling buruk dari semua itu adalah suap risywah. Rasulullah SAW pernah ditanya tentang makna al-suht. Jawabnya, ''Al-Risywah fi al-hukm uang suap sogokan dalam bidang hukum atau dunia peradilan.'' Ibn Jaririr dari Umar ra. Alquran juga mengingatkan bahwa uang haram itu, seperti halnya riba, tak ada kebaikan di dalamnya, yakni mamhuq QS Al-Baqarah [2] 276 dan mendatangkan siksa bagi tuannya. Dalam salah satu fatwanya, Jadul Haqq Ali Jadul Haqq, mantan Syaikh al-Azhar, mengingatkan kaum Muslim agar menjauhkan diri dari uang haram al-suht. Caranya, kita mula-mula harus meninggalkan kebiasan buruk, mencari harta dengan cara-cara yang tidak halal seperti korupsi, manipulasi, dan melakukan praktik suap. ''Dan janganlah sebagian kamu memakan sebagian harta yang lain di antara kamu dengan cara yang batil.'' QS al-Baqarah [2] 188. Seperti diterangkan dalam Alquran dan juga dalam banyak hadis, uang haram al-suht dan yang sejenis itu akan diperlihatkan oleh Allah kelak di akhirat. Firman-Nya, ''Barangsiapa berkhianat korupsi, maka ia akan datang menghadap Tuhan membawa hasil korupsinya itu di hari kiamat.'' QS Ali Imran [3] 161 BACA JUGA Update Berita-Berita Politik Perspektif Klik di Sini
RatusanKontradiksi Ayat- Ayat di Alkitab Inilah Hasil Kerjaan Orang-Orang yang Menuliskan Kembali Alkitab yang "Katanya" di Bimbing Roh Kudus Facebook. Join or Log Into Facebook Email or phone Tiga riwayat berbeda mengenai ucapan terakhir Yesus. Lukas 23:46: "And when Jesus had cried with a loud voice, he said, "Father, unto thy hands I
Sumber / 15 June 2020 Lori Official Writer Investasi sudah jadi kata yang lazim buat kita. Salah satu bayangan tentang investasi adalah menaruh atau menanam sejumlah uang ke sebuah akun untuk ditabung atau dikelola demi tujuan mendapatkan untung atau definisi berinvestasi ternyata bahkan jauh lebih luas dari itu kalau kita mempelajarinya dari Alkitab. Di dalam Alkitab, kata investasi selalu berkaitan dengan sistem Kerajaan Allah. Kalau orang dunia mengaitkannya hanya untuk mencari laba atau menggandakan uang atau kekayaan, maka investasi menurut Alkitab harus selalu bertujuan untuk Kerajaan artinya? Berinvestasi untuk Kerajaan Allah berarti kita sebagai pengelola yang dipercayakan Allah bisa mempergunakan uang kita dengan murah hati, gak hanya selalu dilakukan dengan uang tapi juga dengan bermurah hati dengan uang yang kita punya bisa juga berarti kita mendukung gereja lokal dan membantu setiap kebutuhan mereka serta menolong orang dipikir-pikir berinvestasi dalam pengertian dunia dengan pengertian Alkitab sama sekali berbeda. Bukannya kita melipatgandakan kekayaan seperti yang dilakukan orang dunia lewat menanam sejumlah uang, tapi kita malah harus mengeluarkan uang sebagai investasi bagi kerajaan Allah. Investasi di sini bukan tentang mengumpulkan kekayaan demi keuntungan finansial. Tapi kita dipanggil untuk menjadi penatalayan yang baik dari sumber daya yang kita kumpulkan dan menginvestasikan uang kita untuk kebutuhan kita dan untuk sesuatu yang bersifat 15 ayat Alkitab yang bisa mengajarkan kita tentang berinvestasi yang tepat yaitu1. Amsal 3 9-10Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu, maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah Amsal 6 6-8Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya, ia menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makanannya pada waktu Amsal 13 11Harta yang cepat diperoleh akan berkurang, tetapi siapa mengumpulkan sedikit demi sedikit, menjadi Amsal 21 20Harta yang indah dan minyak ada di kediaman orang bijak, tetapi orang yang bebal Amsal 21 5Rancangan orang rajin semata-mata mendatangkan kelimpahan, tetapi setiap orang yang tergesa-gesa hanya akan mengalami Amsal 28 20Orang yang dapat dipercaya mendapat banyak berkat, tetapi orang yang ingin cepat menjadi kaya, tidak akan luput dari Amsal 30 24-25Ada empat binatang yang terkecil di bumi, tetapi yang sangat cekatan semut, bangsa yang tidak kuat, tetapi yang menyediakan makanannya di musim panas...8. Kejadian 41 34-36Baiklah juga tuanku Firaun berbuat begini, yakni menempatkan penilik-penilik atas negeri ini dan dalam ketujuh tahun kelimpahan itu memungut seperlima dari hasil tanah Mesir. Mereka harus mengumpulkan segala bahan makanan dalam tahun-tahun baik yang akan datang ini dan, di bawah kuasa tuanku Firaun, menimbun gandum di kota-kota sebagai bahan makanan, serta segala bahan makanan itu menjadi persediaan untuk negeri ini dalam ketujuh tahun kelaparan yang akan terjadi di tanah Mesir, supaya negeri ini jangan binasa karena kelaparan Pengkhotbah 11 2Berikanlah bahagian kepada tujuh, bahkan kepada delapan orang, karena engkau tidak tahu malapetaka apa yang akan terjadi di atas Pengkhotbah 11 6Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada petang hari, karena engkau tidak mengetahui apakah ini atau itu yang akan berhasil, atau kedua-duanya sama baik. 11. 1 Korintus 16 2Pada hari pertama dari tiap-tiap minggu hendaklah kamu masing-masing-sesuai dengan apa yang kamu peroleh-menyisihkan sesuatu dan menyimpannya di rumah, supaya jangan pengumpulan itu baru diadakan, kalau aku Matius 25 14-15Sebab hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka. Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia Kolose 3 17Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa 1 Timotius 6 17-19Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati. Peringatkanlah agar mereka itu berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan membagi dan dengan demikian mengumpulkan suatu harta sebagai dasar yang baik bagi dirinya di waktu yang akan datang untuk mencapai hidup yang Maleakhi 3 10Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai kamu siap berinvestasi? Yuk belajar lebih banyak bagaimana cara berinvestasi yang tepat lewat acara Solusi Talks Mengatasi Utang & Menemukan Penghasilan Tambahan di Masa Pandemi’. Untuk bergabung bisa langsung daftar melalui link DI SINI. Sumber Halaman 1 Halini berlawanan dengan pandangan Islam yang tidak menerima fungsi uang sebagai suatu komoditas. Hal itu dikarenakan uang tidak memenuhi syarat sebagai sebuah komoditas. Menurut Syeikh Muhammad Taqi Usmani, pakar Syariah keuangan Islam, setidaknya ada 3 faktor yang membedakan uang dengan komoditas. Pertama, uang tidak memiliki kegunaan Ilustrasi uang haram. Foto memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa.""Orang-orang yang makan mengambil riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran tekanan penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata berpendapat, sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti dari mengambil riba, maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu sebelum datang larangan; dan urusannya terserah kepada Allah. Orang yang kembali mengambil riba, maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya."
IniHal yang Membatalkan Ibadah Haji. Dianggap Mengancam, Ini 5 Negara yang Haramkan TikTok. Di negara kita, Indonesia, perdagangan mata uang kripto diatur oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Walaupun demikian, tren uang kripto terus menuai perdebatan, terutama untuk masyarakat muslim yang jadi mayoritas di Indonesia.
Sumber Blog JustikaFinance / 2 September 2021 Lori Official Writer Di artikel sebelumnya kita sudah belajar kebenaran firman Tuhan soal utang. Nah, di artikel ini ada beberapa ayat yang Tuhan sampaikan soal uang dan utang. 6. Utang membuat seseorang enggan bermurah hati Pada dasarnya, Tuhan memanggil kita untuk bermurah hati. Tapi ada saja kondisi tertentu yang menahan kita untuk bermurah hati. Salah satunya adalah rasa kuatir akan pemenuhan kebutuhan kita. Dan yang lainnya adalah karena utang. Karena itu, semakin cepat seseorang bebas dari utang makin leluasa pula dia mau memberi atau bermurah hati kepada orang lain baca Maleaki 3 10; Matius 5 42; 1 Korintus 16 2; 1 Yohanes 3 17 “Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu..” Amsal 3 9 “Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya.” Amsal 3 27 Baca Juga 10 Ayat Alkitab Soal Hutang, Dari Bikin Cemas Sampai Gak Bisa Tidur 1/2 7. Utang dalam bentuk kredit dianggap salah Tahukah kamu kalau transaksi kredit dalam bentuk apapun sebenarnya bertentangan dengan kehendak Tuhan. Di seluruh Pentateukh, Allah memberikan perintah tentang meminjam dan hari sabat yaitu tak seorangpun diijinkan untuk merampas apa yang dimiliki orang lain karena utang mereka. Tuhan memberi tahu para pemberi pinjaman kalau tindakan mereka untuk menawarkan pinjaman ke orang lain sangat tidak pantas. “Jika engkau meminjamkan uang kepada salah seorang dari umat-Ku, orang yang miskin di antaramu, maka janganlah engkau berlaku sebagai seorang penagih hutang terhadap dia janganlah kamu bebankan bunga uang kepadanya. Jika engkau sampai mengambil jubah temanmu sebagai gadai, maka haruslah engkau mengembalikannya kepadanya sebelum matahari terbenam, sebab hanya itu saja penutup tubuhnya, itulah pemalut kulitnya-pakai apakah ia pergi tidur? Maka apabila ia berseru-seru kepada-Ku, Aku akan mendengarkannya, sebab Aku ini pengasih.” Keluaran 22 25-27 “Inilah cara penghapusan itu setiap orang yang berpiutang harus menghapuskan apa yang dipinjamkannya kepada sesamanya; janganlah ia menagih dari sesamanya atau saudaranya, karena telah dimaklumkan penghapusan hutang demi TUHAN.” Ulangan 15 2 Baca juga ayat pendukung ini Ulangan 15 6; Ulangan 23 20; Mazmur 15 1-2, 5; Mazmur 112 5; Amsal 27 13 8. Utang hanya bentuk pengkhianatan terhadap kerja keras Tanyalah kepada para pekerja keras, apakah mereka suka berhutang? Mana jawabannya adalah TIDAK. Meminjam uang bicara soal pola pikir. Seseorang yang suka meminjam uang harusnya berpikir kenapa orang harus bekerja keras? Jawabannya adalah supaya mereka tidak berhutang. Dalam hal inilah berutang jadi bentuk pengkhianatan terhadap kerja keras. “Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya, ia menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen.” Amsal 6 6-8 “Tangan yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya.” Amsal 10 4 Baca ayat pendukung berikut Amsal 11 15; Amsal 13 11; Amsal 14 23; Amsal 22 1; Lukas 16 11; kolose 3 23 Baca Juga Terlanjur Terjerat Pinjaman Online, Gini Lho Cara Kamu Keluar Hutangnya 9. Utang bisa muncul karena iri hati Salah satu penyebab kenapa seseorang jatuh dalam utang adalah karena iri hati. Saat melihat tetangganya punya mobil, keinginannya untuk punya hal yang sama pun bangkit. Akibatnya, dia memaksa diri untuk punya mobil dengan cara berhutang. Banyak orang yang berutang demi mengejar status. Dan tanpa sadar hal itu hanya menjerat mereka lebih dalam kepada kemiskinan. “Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu.” Ibrani 13 5 Baca ayat pendukung berikut Markus 4 19; 1 Timotius 6 10; 1 Timotius 6 6-8 10. Keinginan untuk berhutang hanya bisa dihindarkan dengan iman Berutang adalah pilihan yang sangat buruk. Waktu kita percaya kepada Tuhan, Dia akan memadamkan kebutuhan kita akan uang. Saat kita sudah melekat di dalam Tuhan, akan sangat mudah untuk mengalihkan fokus kita dari uang karena kita lebih percaya kepada janji Tuhan. “TUHAN akan membuka bagimu perbendaharaan-Nya yang melimpah, yakni langit, untuk memberi hujan bagi tanahmu pada masanya dan memberkati segala pekerjaanmu, sehingga engkau memberi pinjaman kepada banyak bangsa, tetapi engkau sendiri tidak meminta pinjaman.” Ulangan 28 12 “Percayalah kepada TUHAN dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia.” Mazmur 37 3 Baca ayat pendukung berikut Matius 6 21; Matius 6 31-33; Lukas 12 15; Filipi 4 11-13; Yakobus 4 13-15 Yuk renungkan ayat-ayat di atas dan alamilah kemenangan finansial dari Tuhan. Sumber Halaman 1
DalamAlkitab, ada lebih dari 2.350 ayat mengenai cara menangani uang dan benda. Yesus Kristus berbicara tentang topik uang lebih banyak dari pada lainnya. Tuhan kita menyampaikan masalah uang ini secara konsisten dengan 3 alasan. 1. Cara kita menangani uang memengaruhi persekutuan kita dengan Tuhan. Yesus membuat perbandingan antara cara kita Ilustrasi Imamat 11. Foto unsplashImamat 11 adalah bagian dari kitab Imamat yang termasuk dalam perjanjian lama Alkitab Kristen. Kitab ini memuat tentang pembahasan binatang yang boleh dan tidak boleh dimakan oleh jurnal berjudul Studi Hermeneutik Sosio Historis terhadap Imamat 111-7 karya Juanda Irwan, Imamat merupakan kitab ketiga dari Taurat yang dikenal sebagai kitab undang-undang kekudusan. Kitab ini diwariskan oleh Musa dan berisi peraturan yang berasal dari Allah kepada bangsa Imamat 11 disebutkan beberapa binatang yang dibolehkan untuk dimakan, di antaranya binatang yang memamah biak, berkaki empat, berkuku belah, bukan pemangsa dan pemakan daging, burung-burung yang bukan pemangsa daging, dan ikan yang bersirip serta yang Haram Dimakan Menurut Imamat 11Ilustrasi babi hutan. Foto PixabayBinatang yang haram atau tidak boleh dimakan oleh umat Kristen tercantum dalam Imamat 11 ayat 4-8 dan ayat 26-42. Dikutip dari buku Pelajaran Imamat oleh Witness Lee, berikut uraiannya1. Binatang yang tidak berkuku belah dan berjalan dengan telapak kakinyaBinatang yang tidak berkuku belah dan binatang yang berjalan dengan telapak kakinya ayat 4-8a, 26a, 27a tidak boleh dimakan oleh umat Kristen. Adapun contohnya ialah unta, kelinci, babi hutan, dan Binatang air yang tidak bersirip dan bersisikPada Imamat 1110, tertulis binatang air yang tidak mempunyai sirip atau sisik diharamkan untuk dimakan. Bahkan, bangkainya pun dianggap menjijikan. Contoh hewan yang dimaksud antara lain udang, ikan patin, kepiting, cumi-cumi, ikan lele, belut dan Burung pemakan bangkainyaBurung pemakan bangkai tidak boleh dimakan oleh umat Kristen, contohnya burung nasar dan burung griffon. Selain itu, ada pula jenis burung yang dianggap menjijikan dan tidak boleh dimakan di antaranya burung rajawali, ering janggut, elang merah, elang hitam, burung gagak, burung unta, burung hantu, burung camar, burung pungguk, burung undan, dan Imamat 11. Foto unsplash4. Binatang yang memiliki empat kaki untuk merayapDalam Imamat 1123 tertulis, “Selainnya segala binatang yang merayap dan bersayap dan yang berkaki empat adalah kejijikan bagimu”. Adapun contohnya yaitu kadal, cicak, ular, komodo, biawak dan Hewan melata dan hewan yang memiliki banyak kakiDalam Imamat 1142 tertulis “Segala yang merayap dengan perutnya dan segala yang berjalan dengan keempat kakinya, atau segala yang berkaki banyak, semua yang termasuk binatang yang merayap dan berkeriapan di atas bumi, janganlah kamu makan, karena semuanya itu adalah kejijikan” Adapun contoh hewan yang dimaksud oleh Imamat 1142 antara lain ular, cacing, kaki seribu, lipan dan itu Imamat 11?Apa saja contoh hewan memamah biak yang tidak berkuku belah?Apa saja jenis hewan yang boleh dimakan umat Kristen? REPUBLIKACO.ID, JAKARTA -- Menjelang pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta putaran kedua, marak terjadi politik uang. Karena itu, perlu dipertegas agar umat Islam tidak terjebak, dengan politik uang karena hukumnya adalah haram. Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Amirsyah Tambunan, Senin (17/4). Dia beranggapan bahwa politik uang adalah penggelontoran Sebenarnya, riba bukan cuma persoalan masyarakat Islam. Berbagai kalangan di luar Islam pun memandang serius persoalan riba. Kajian terhadap masalah riba dapat dirunut mundur hingga lebih dari tahun silam. Masalah riba telah menjadi bahasan kalangan Yahudi, Yunani, demikian juga Romawi. Kalangan Kristen dari masa ke masa juga mempunyai pandangan tersendiri mengenai riba. Dalam Islam, memungut riba atau mendapatkan keuntungan berupa riba pinjaman adalah haram. Hal ini secara tegas diungkapkan dalam Alquran Surat Al Baqarah ayat 275 وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا ۚ "..padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba..". Sementara itu, agama Yahudi melarang praktek pengambilan bunga. Pelarangan ini banyak terdapat dalam kitab suci agama Yahudi, baik dalam Perjanjian Lama maupun undang-undang Talmud. Kitab Exodus Keluaran pasal 22 ayat 25 menyatakan Jika engkau meminjamkan uang kepada salah seorang ummatku, orang yang miskin di antaramu, maka janganlah engkau berlaku sebagai penagih utang terhadap dia, janganlah engkau bebankan bunga terhadapnya. Kitab Deuteronomy Ulangan pasal 23 ayat 19 menyatakan Janganlah engkau membungakan kepada saudaramu, baik uang maupun bahan makanan, atau apa pun yang dapat dibungakan. Namun, Kitab Perjanjian Baru tidak menyebutkan permasalahan ini secara jelas. Hanya saja, sebagian kalangan Kristiani menganggap bahwa ayat yang terdapat dalam Lukas 634-5 sebagai ayat yang mengecam praktek pengambilan bunga. Ayat tersebut menyatakan Dan jikalau kamu meminjamkan sesuatu kepada orang, karena kamu berharap akan menerima sesuatu daripadanya, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun meminjamkan kepada orang berdosa, supaya mereka menerima kembali sama banyak. Tetapi, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Tuhan Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat. Ketidaktegasan ayat tersebut mengakibatkan munculnya berbagai tanggapan dan tafsiran dari para pemuka agama Kristen tentang boleh atau tidaknya orang Kristen mempraktikkan pengambilan bunga. Berbagai pandangan di kalangan pemuka agama Kristen dapat dikelompokkan menjadi tiga periode utama, yaitu pandangan para pendeta awal Kristen abad I hingga XII yang mengharamkan bunga, pandangan para sarjana Kristen abad XII - XVI yang berkeinginan agar bunga diperbolehkan, dan pandangan para reformis Kristen abad XVI - tahun 1836 yang menyebabkan agama Kristen menghalalkan bunga. sumber Harian RepublikaBACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini
10Ayat Alkitab Tentang Rentenir yang Mengambil Bunga Riba. Namun, Alkitab sendiri memberikan beberapa hukum rentenir menurut agama Kristen. Padamu orang menerima suap untuk mencurahkan darah, engkau memungut bunga uang atau mengambil riba dan merugikan sesamamu dengan pemerasan, tetapi Aku kaulupakan, demikianlah firman Tuhan ALLAH.

Bahkan kewajiban bayar pajak juga dijelaskan dalam Alkitab ilustrasi Alkitab PRODUCTION Tidak hanya mengatur peribadatan saja, di dalam Alkitab juga terdapat ayat tentang uang. Ayat Alkitab tentang uang berisi penjelasan mulai dari akibat menerima uang suap hingga ajakan itu, ada beberapa ayat Alkitab tentang uang yang menjelaskan mengenai kewajiban membayar pajak. Yuk, langsung aja simak di IDN Times!1. Ayat Alkitab tentang akibat menerima suap dan uang haramilustrasi mencuri uang kumpulan ayat Alkitab tentang uang khususnya akibat menerima suap dan uang haram. "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya, tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya, karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada, mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu, jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu, tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon," Matius 6 19-24. “Harta yang cepat diperoleh akan berkurang, tetapi siapa mengumpulkan sedikit demi sedikit, menjadi kaya,” Amsal 1311. “Berilah dan kamu akan diberi suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu,” Lukas 638. "Janganlah engkau mengambil bunga uang atau riba dari padanya, melainkan engkau harus takut akan Allahmu, supaya saudaramu dapat hidup di antaramu," Imamat 25 36. "Janganlah memutarbalikkan keadilan, b janganlah memandang bulu c dan janganlah menerima suap, d sebab suap membuat buta mata orang-orang bijaksana dan memutarbalikkan perkataan orang-orang yang benar," Ulangan 1619. 2. Ayat Alkitab tentang membayar pajakilustrasi membayar Grabowska Berikut kumpulan ayat Alkitab tentang uang terkait membayar pajak. “Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu,” Yeremia 297. "Katakanlah kepada kami pendapat-Mu Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak?"Matius 2217. "Tetapi Yesus mengetahui kejahatan hati mereka itu lalu berkata Mengapa kamu mencobai Aku, hai orang-orang munafik?" Matius 2218. "Tunjukkanlah kepada-Ku mata uang untuk pajak itu. Mereka membawa suatu dinar kepada-Nya," Matius 2219. "Maka Ia bertanya kepada mereka Gambar dan tulisan siapakah ini?" Matius 2220. "Jawab mereka Gambar dan tulisan Kaisar. Lalu kata Yesus kepada mereka Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah." Matius 2221. 3. Ayat Alkitab tentang bersyukur terhadap harta yang sudah dipunyaiilustrasi bersyukur DanilyukBerikut kumpulan ayat Alkitab tentang uang perihal rasa syukur terhadap harta yang sudah dipunyai. “Sebab aku telah mati oleh hukum Taurat untuk hukum Taurat, supaya aku hidup untuk Allah. Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku,” Galatia 219-20. “Pada hari kemurkaan harta tidak berguna, tetapi kebenaran melepaskan orang dari maut,” Amsal 114. “Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan. Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka,” Timotius 6 9-10. “Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau,” Ibrani 135. Nah, itu dia beberapa ayat Alkitab tentang uang. Yuk, belajar mengelola keuangan kita lebih baik sesuai tuntunan Alkitab! Baca Juga 15 Ayat Alkitab tentang Roh Kudus, Penuh Makna Berita Terkini Lainnya

ADVERTISEMENT Di dalam Al-Quran juga mengingatkan kepada semua muslim bahwa uang haram, seperti halnya riba, tidak ada kebaikan di dalamnya seperti yang tercantum pada surat Al-Baqarah ayat 276 yang artinya: "Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat
0lEmxz.
  • zcw5354asj.pages.dev/383
  • zcw5354asj.pages.dev/7
  • zcw5354asj.pages.dev/673
  • zcw5354asj.pages.dev/116
  • zcw5354asj.pages.dev/308
  • zcw5354asj.pages.dev/716
  • zcw5354asj.pages.dev/894
  • zcw5354asj.pages.dev/486
  • ayat alkitab tentang uang haram