aprilia indy Info Terkini Saturday, 03 Jun 2023, 1417 WIB Poster Film yang Akan Tayang di Bioskop Bulan Juni 2023Untuk para penggemar film layar lebar, ada beberapa rekomendasi film yang tayang di bioskop Indonesia pada bulan Juni genre film akan mewarnai layar bioskop Indonesia. Mulai dari horor, laga, romansa, drama hingga komedi. Sehingga penggemar film pun bisa dengan bebas untuk memilih tontonan film yang disukai. Berikut beberapa rekomendasi film yang tayang pada bulan Juni 2023 1. Spirit Doll 1 Juni 2023 Pada awal bulan Juni ada salah satu film horor Indonesia yang berjudul Spirit Doll yang tayang di bioskop Indonesia mulai tanggal 1 Juni 2023. Film ini menceritakan tokoh Dara yang mengalami tekanan mental pasca mengalami perceraian dengan suaminya dan kehilangan putrinya karena musibah lengkap Dara Lazuardi, ia bekerja sebagai seorang aktris horor. Lalu ia kembali ke industri perfilman dengan film horor terbarunya. Namun, ketika properti boneka yang dipakai dalam film itu muncul di rumahnya, Dara merasa boneka itu adalah wujud dari anaknya, Embun. Sehingga Dara memperlakukan boneka itu seperti anaknya sendiri. Teror mulai menghantui mereka yang ingin menyadarkan kegilaan dari Transformers Rise of the Beasts 9 Juni 2023Film sekuel yang satu ini tentu Anda sudah tidak asing lagi. Pada tanggal 9 Juni 2023, Transformers akan tayang di bioskop Indonesia, dengan tajuk “Rise Of The Beasts”.Film transformers kali ini mengambil latar belakang mundur. Yaitu setelah kisah dari “Bumblebee” yang berlatar pada tahun 1980-an. Sehingga dalam film ini, Anda akan dibawa ke suasana pertengahan pada tahun terdapat sepasang arkeolog yang terlibat dalam konflik berbagai faksi dari Transformers. Film Transformers Rise Of The Beasts, disutradarai oleh Steven Caple The Flash 16 Juni 2023Film "The Flash" menggunakan konsep multiverse. Konsep multiverse ini sangat populer pada tahun jauh berbeda dengan film multiverse yang lain, tentu film The Flash ini akan menghibur dan menambah keseruan Onde Mande 22 Juni 2023Berbeda dari ketiga film sebelumnya, film Onde Mande lebih mengangkat tema kebudayaan masyarakat Minangkabau. Dengan diperkuat dari pihak rumah produksi juga memainkan sejumlah bintang film yang berasal dari Minang untuk menjadi Onde Mande berkisah tentang tokoh Angku Wan yang sebagai tetua di Desa Sigiran, Maninjau, Sumatera Barat. Angku Wan diceritakan berhasil menang sayembara yang bernilai Rp 2 miliar. Tapi secara mendadak Angku Wan justru meninggal dunia sehingga membuat heboh di seluruh desa ini turut dibintangi oleh Emir Mahira, Jajang C. Noer, hingga Shenina Ganjil Genap 29 Juni 2023Film Ganjil Genap ini mengisahkan tentang sepasang kekasih yang bernama Gala dan Bara yang sudah menjalin kisah asmara selama 13 tahun lama hubungan mereka itu dilanjutkan, Bara semakin ragu terhadap hubungannya dengan Gala. Sehingga Bara memutuskan hubungan secara sepihak dan memulai hubungan asmara dengan wanita lain. Gala pun merasa galau dan sedih. Sahabatnya juga turut membantu dalam menemukan pasangan baru untuk Gala. Pencarian jodoh untuk Gala semakin gencar. Lalu bagaimana kelanjutan kisah dari Gala? Film Ganjil Genap dikemas dengan genre komedi romantis. Dengan sentuhan karya dari sutradara Bene Dion Rajagukguk, film ini dibintangi oleh sederet aktor dan aktris ternama seperti Clara Bernadeth sebagai Gala, Baskara Mahendra sebagai Bara, Oka Antara sebagai Aiman, dan masih banyak lagi. film-terbaru hiburan bioskop Disclaimer Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku UU Pers, UU ITE, dan KUHP. Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel. Berita Terkait Terpopuler di Info Terkini Terpopuler Tulisan TerpilihDeretanFilm Horor Terbaru yang Rilis di Bioskop 2022. Rabu, 03 Agustus 2022 22:07 WIB. INDOZONE.ID - Film horor membuat orang-orang menjadi takut akan kejutan yang mengerikan di dalamnya. Film horor juga menjadi genre yang paling banyak disukai penikmat film. Film Perjalanan Pertama mulai tayang di bioskop seluruh Indonesia pada 14 Juli 2022. Instagram perjalanan_pertama Film Perjalanan Pertama mulai tayang di bioskop Selasa 14/7/2022. Film berlatar Minang ini disutradarai dan ditulis sineas muda asal Bukittinggi Arief Malinmudo. Film Perjalanan Pertama ini diproduksi Mahakarya Pictures yang bekerjasama dengan D Ayu Pictures dari Malaysia. Baca Juga Film Perjalanan Pertama Karya Arief Malinmudo Segera Tayang di Bioskop "Yang ditunggu-tunggu! Film Perjalanan Pertama akan tayang mulai 14 Juli 2022 di seluruh bioskop Indonesia," tulis akun mahakaryapictures_. Film ini mengisahkan perjalanan seorang kakek yang diperankan aktor asal Malaysia Ahmad Tarmimi Siregar, dan cucunya yang diperankan Muzakki Ramadhan. "Film ini akan mengingatkan kita sebagai orang tua, kita tidak pernah bisa memilih bagian mana yang akan ditiru oleh anak cucu kita, dan kenangan dari cerita apa yang akan diingat oleh anak cucu kita nanti,” ujar Arief. Arief sengaja mengambil latar Minangkabau sebagai bentuk belajar sebagai orang yang lahir dan mengamati Minangkabau. Baca Juga Tayang di JAFF 2021, Film Perjalanan Pertama Bikin Penonton Baper dan Terharu “Masih banyak hal yang harus saya ungkap tentang Minangkabau, saya mencoba untuk selaras dengan itu, hal itu cara terbaik bagi saya untuk belajar,” ujarnya beberapa waktu yang lalu. Film Perjalanan Pertama pre screening di 12 kota di Indonesia pada 15-19 November 2021. Selain itu, pre-screening Perjalanan Pertama ini juga pernah digelar di Jogja-NETPAC Asian Film Festival JAFF. Baca Juga Film Perjalanan Pertama Karya Arief Malinmudo, Tayang Spesial di Padang dan 11 Kota Film ketiga Arief ini menyentuh emosi para penonton. Malah, sejumlah film ini membuat sejumlah penonton terharu hingga menangis.
13Film Netflix Adegan Seks yang Picu Gairah, Nikmati dengan . Tayang di tahun 2018, film ini mengeksplor mengenai bagaimana pentingnya untuk memiliki hubungan romantis yang jujur dan dekat secara emosional. Artikel Terkait : 9 Film Natal Terbaik di Netflix yang Wajib Ditonton Bersama Keluarga 9. Chloe.– Pada artikel ini terangkum 9 film Indonesia yang menggunakan budaya Minangkabau sebagai ceritanya. Bahkan, beberapa di antaranya juga melangsungkan shooting di Sumatera Barat Sumbar. Beberapa lokasi Sumbar yang jadi tempat shootingnya adalah di Batipuh, Kabupaten Tanah Datar dan Bukittinggi serta Maninjau di Kabupaten Agam. Lokasi lainnya, bahkan ada yang di luar negeri. Seperti Paris dan beberapa negara Eropa, bahkan ada yang berlokasi shooting hingga ke Papua yaitu di Serui. Daerah lainnya yaitu Jakarta, Bandung serta Bogor. Namun dalam ceritanya, tetap mengisahkan budaya Minangkabau. Berikut rangkum masing-masing sinopsis singkat beberapa film tersebut dan jenis kebudayaan Minang apa yang digunakan oleh pihak produksi, baca saja selengkapnya tulisan di bawah ini sampai selesai hingga halaman kedua ya. 9 Film Indonesia Tentang Budaya Minang 1. Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Poster film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Foto Istimewa Film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck shooting di Batipuh, Kabupaten Tanah Datar yang mengenalkan sosok Hayati atau diperankan oleh Pevita Pearce sebagai tokoh viral pada masa perilisannya sejak 19 Desember 2013 lalu. Kisah cinta tragis Hayati dengan Zainuddin harus kandas karena Aziz, dimana salah satu penyebabnya yaitu persoalan adat dan perbedaan latar belakang sosial. Penonton bahkan, sampai mengurai airmata saat menyaksikan filmnya. Konsep budaya Minang di Sumbar yang diterapkan pelataran ceritanya yaitu pengukuhan adat setempat hingga membuat Hayati dan Zainuddin yang saling mencintai tidak berakhir bersama sampai perpisahan di akhir hayat mereka. Karena berlokasi secara keseluruhan di Sumbar, maka pakaian dan rumah serta beberapa tradisi khas Minangkabau cukup banyak disorot dalam visualisasinya. Ceritanya merupakan adaptasi novel berjudul sama yang sudah rilis sejak tahun 1938. 2. Merantau Poster film Merantau. Foto Youtube All in one frames Seperti yang diketahui, orang Minang memang identik dengan aktivitas Merantau ke daerah lain yang bertujuan sebagai alasan pekerjaan guna menjalani kehidupan baru atau sekedar mencari pengalaman. Lokasi syuting Merantau berada di dua tempat yakni Bukittinggi dan Jakarta dengan memakan waktu hampir satu tahun, perilisan perdananya di Bioskop sudah dilakukan sejak 6 Agustus 2009 yang bergenre drama laga selama 2 jam 14 menit. Menceritakan tentang pemuda Minang yang pergi merantau untuk menyelamatkan dirinya dari perdagangan budak, dimana ia mahir dengan kemampuan beladiri yang merupakan salah satu budaya lokal daerah Sumbar yaitu Silat. 3. Negeri 5 Menara Poster film Negeri 5 Menara. Foto Istimewa Sama seperti Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, film Negeri 5 Menara juga diangkat dari novel karya Ahmad Fuadi dan mulai melakukan shooting di Maninjau Kabupaten Agam Sumatera Barat pada 13-17 September 2011. Negeri 5 Menara mengisahkan tokoh Alif dengan cita-cita besarnya untuk merantau dan pergi dari Minang, segala usaha serta perjuangan Alif beserta kesehariannya dengan teman sekawan juga turut disorot sebagai narasi alurnya. Sementara, konsep budaya Minang yang ditampilkan yaitu dengan pelataran aktivitas mereka sehari-hari. Banyak sekali plot yang mengangkat kebudayaan lokal, hal tersebut cukup mendukung peran Alif dalam memperjuangkan mimpinya. 4. Perjalanan Pertama Poster film Perjalanan Pertama. Foto Istimewa Film Perjalanan Pertama yang mengisahkan aksi komedi antara seorang kakek dan cucunya melalui sebuah vespa ini, juga shooting di Sumbar. Namun ada beberapa plot tentang Malaysia juga, dimana perilisannya resmi dilakukan pada 2 Desember 2021. Sinopsisnya yaitu tentang Yahya, seorang anak yang hidup bersama sang kakek dan menghabiskan hampir setengah alur penayangan film drama jalan Indonesia-Malaysia itu dengan menanyakan identitas kedua orang tuanya. 5. Saiyo Sakato Film Saiyo Sakato. Foto Istimewa Kata “Saiyo Sakato” adalah sebuah Bahasa Minang yang jika dibahasa Indonesiakan memiliki arti setuju banget’ merupakan drama keluarga yang berfokus pada isu poligami yang diracik dengan alur jenaka, berupa persaingan 2 rumah makan Padang. 6. Ranah 3 Warna Ranah 3 Warna. Foto Istimewa Sekuel film Negeri 5 Menara sebagai buku kedua karya Ahmad Fuadi yang difilmkan dengan berjudul sama yaitu Ranah 3 Warna ini mengambil lokasi shooting di banyak tempat seperti Karawang, Bandung, Maninjau dan beberapa negara Eropa. Alurnya kini lebih kompleks, tidak hanya tentang mimpi Alif tapi merangkap ke kisah persahabatan dan cinta sekawanan tersebut. Perilisan perdanya, bahkan juga dilakukan di salah satu Bioskop di Kota Padang yaitu CGV Pasar Raya. 7. Tabula Rasa Film Tabula Rasa. Foto Film Tabula Rasa ini shooting di Jakarta, Bogor dan Serui yang mengangkat latar belakang kuliner tentang Minang dan Papua. Ada epistemologi khusus dalam pengetahuannya, dimana memuat sedikit pengalaman hingga persepsi alat indra. Menurut pandangannya, Tabula rasa adalah istilah bagi seorang manusia yang lahir tanpa isu mental bawaan. Dapat diartikan bahwa seluruh sumber pengetahuan terhadap dunia, diperoleh melalui pengalaman dan persepsi alat indranya. 8. Surau Silek Film Surau Silek. Foto Istimewa Hampir sama dengan film Merantau, Surau Silek juga menjadikan olahraga beladiri Silat sebagai latar pengisahan alur seorang anak yatim yang berambisi untuk memenangkan pertandingan. Lokasi shootingnya diambil di daerah Bukit Tinggi, dan Agam. 9. Liam dan Laila Film Liam dan Laila. Foto Istimewa Mengambil tema percintaan beda kebudayaan, Film Liam dan Laila yang shooting di Bukittinggi, Jakarta dan Paris ini juga mengisahkan romansa antara pria asal Prancis dengan gadis minang meski cinta mereka terhalang perbedaan budaya. Itulah 9 film Indonesia tentang budaya Minang dan ada yang langsung menjalani shooting di Sumbar, apakah di antaranya sudah ada yang kamu tonton? jika belum yuk coba saksikan sekarang. * Lailamerupakan gadis 31 tahun yang tumbuh dalam keluarga Minangkabau. Sosok Laila diceritakan sebagai perempuan cerdas yang belum memikirkan untuk menikah. Namun, keluarganya yang sangat menjunjung tinggi adat Minang itu merasa bahwa di usia tersebut Laila sudah sepatutnya menikah. Laila kemudian bertemu Liam di aplikasi facebook.
Shenina Cinnamon, Jajang C Noer, dan Emir Mahira akan beradu peran dalam film baru Visinema lewat judul Onde Mande!Aktris Shenina Cinnamon, Jajang C Noer, dan aktor Emir Mahira terlibat dalam satu proyek film baru berjudul Onde Mande!.Uniknya, film tersebut akan menyuguhkan nuansa adat masyarakat Minang dan panorama alam Sumatera Barat yang sebagai film bergenre drama keluarga dan komedi, Onde Mande! siap menghibur masyarakat di bioskop pada 22 Juni persembahan Visinema yang bekerjasama dengan Gandeng Ceneng Film dan Visionari Capital ini disutradarai oleh sineas berdarah Minang, Paul Fauzan Agusta dan diproduseri oleh Suryo Wiyogo.“Kami ingin menghadirkan film baru dengan kisah menarik dan bernuansa budaya lokal yaitu masyarakat Minangkabau. Mengenai kehidupan masyarakatnya, budaya, kuliner serta keindahan Danau Maninjau, Sumatera Barat. Semoga nanti semua masyarakat suka dengan film ini ketika sudah tayang di bioskop,” kata sutradara Paul Fauzan perdana Shenina, Jajang C Noer, dan Emir Mahira di proyek film itu tampak dalam video peluncuran proyek film Onde Mande! yang baru dirilis di kanal Youtube Visinema Pictures, Jumat 5/5/23.Diiringi dengan instrumen lagu Kampuang Nan Jauh di Mato, video menggugah rasa penasaran penonton tentang konflik apa yang akan dihadirkan dalam film sana, terlihat jelas Shenina Cinnamon dan Jajang C Noer berada dalam situasi rapat penting untuk menyusun sebuah rencana rahasia. Seluruh peserta rapat sibuk berdiskusi dengan sengit menggunakan bahasa Minang. Satu hal yang tak kalah mencuri perhatian penonton adalah aktor Emir tampak mencoba memahami diskusi yang memanas. Video yang berdurasi 55 detik itu ditutup dengan Emir yang berseru “onde mande!” karena bingung dan menyerah lantaran tak memahami isi mengenai apa yang dialami Shenina Cinnamon dan Emir Mahira? Rencana apakah yang dimaksud? Nantikan selengkapnya dalam film Onde Mande! segera tayang di bioskop 22 Juni juga beragam informasi menarik lain seputar film dan serial terkini, hanya di Cineverse.
Filmini dibintangi oleh Endy Arfian, Tatjana Saphira, Deva Mahenra, Ernest Prakasa, Ge Pamungkas, dan masih banyak lagi. Film ini menceritakan tentang Naya dan adiknya yang masih diganggu hantu saat menempati rumah baru. Naya rupanya memutuskan untuk menjauh dari hal-hal berbau mistis, bahkan untuk bahan novelnya.– Sesuai dengan anjuran Satgas Covid-19, libur panjang akhir pekan kali ini baiknya dilakukan di rumah saja. Banyak hal yang bisa dilakukan dari rumah, salah satunya dengan menonton film. Bagi pecinta film, libur panjang akhir pekan ini adalah waktu yang tepat untuk maraton film. Jika masih bingung mau menonton film apa, berikut adalah rekomendasi film bernuansa Minangkabau yang bisa menemani libur panjang di rumah. Love For Sale 2 Film besutan Visinema ini menceritakan kisah tokoh Ican Adipati Dolken mencari tambatan hatinya melalui aplikasi pencari jodoh. Ican terpaksa mencari pacar lewat aplikasi tersebut, lantaran ibunya Ros Ratna Riantiarno resah mengapa anak bujangnya itu belum kunjung menikah. Sampai akhirnya Arini Della Dartyan datang ke kehidupan Ican, lantas melahirkan kisah asmara yang sukses membuat penonton geram. Dari awal film, penonton sudah diajak larut bersama kentalnya adat Minangkabu. Prosesi pernikahan adat Minang dijadikan sebagai pemantik cerita. Stereotip keluarga Minang yang ribet’ dalam urusan mencari jodoh, juga diangkat dalam film ini. Agar liburanmu lebih greget’, jangan lupa masukan Love For Sale 2 ke dalam daftar filmu! Merantau Dari judulnya saja, film ini jelas menceritakan kebudayaan Minangkabau. Melalui film ini budaya merantau diceritakan dengan baluran genre laga’ yang menegangkan. Kentalnya budaya Minangkabau juga tampak pada jenis bela diri yang ditampilkan oleh tokoh Yuda Iko Uwais, yakni Silek Harimau. Alur cerita film Merantau juga tidak kalah seru. Tokoh Yuda dikisahkan nekat merantau ke Jakarta, meskipun dilarang sang ibu Christine Hakim. Ternyata Jakarta tidak seindah yang dibayangkan. Yuda dihadapkan berbagai rintangan, ia bertemu sekelompok penjahat yang berniat membunuhnya. Dengan ilmu pencak silat, Yuda berjuang melawan penjahat itu. Liam dan Laila Laila merupakan gadis 31 tahun yang tumbuh dalam keluarga Minangkabau. Sosok Laila diceritakan sebagai perempuan cerdas yang belum memikirkan untuk menikah. Namun, keluarganya yang sangat menjunjung tinggi adat Minang itu merasa bahwa di usia tersebut Laila sudah sepatutnya menikah. Laila kemudian bertemu Liam di aplikasi facebook. Masalah muncul karena Liam bukan pribumi, melainkan pria asal Perancis dan bukan seorang muslim. Film ini mengajak penonton untuk mengikuti kisah Laila dan Liam memperjuangkan kisah cinta mereka yang berbeda budaya, daerah dan agama. Di Bawah Lindungan Ka’Bah Film ini diadaptasi dari novel dengan judul yang sama karya sastrawan kenamaan Sumatra Barat, Buya Hamka. Mengisahkan tokoh Hamid Herjunot Ali memperjuangkan kisah cintanya dengan Zainab Laudya Cynthia Bella. Kisah cinta mereka ditentang, lantaran keduanya berasal dari kelas sosial berbeda. Hamid yang miskin terbuang dari kampung dan memutuskan berkelana ke Mekkah. Sementara Laila tetap di kampung halaman, setia dengan janji cintanya menunggu Hamid pulang. Perpaduan apik alam Ranah Minang dan megahnya Ka’bah menjadi saksi bisu kisah cinta dua sejoli itu. Tenggelamnya Kapal Van der Wijck Siapa yang tidak tahu dengan film yang menceritakan kisah cinta Zainuddin Herjunot Ali dan Hayati Pevita Pearce ini. Film yang diadaptasi dari novel karangan Buya Hamka itu ramai dibicarakan sejak 2013 silam bahkan hingga saat ini. Bagaimana tidak, rumitnya perjalanan cinta Zainuddin dan Hayati itu sukses membekas di benak penontonnya. Nuansa Minangkabau begitu terasa, karena nyaris seluruh elemen dari film ini mengangkat budaya Minang. Mulai dari ninik mamak Hayati yang menentang Zainuddin sebagai menantu, ketatnya adat pernikahan Minangkabau, hingga lokasi syuting yang benar-benar dilakukan di Sumatra Barat. Liburan di rumah saja bukan menjadi masalah besar. Lewat daftar rekomendasi film diatas, Anda dapat berkelana menyaksikan Sumatra Barat direpresentasikan dalam layar kaca. Fath/ABW
JWcNw.